Brian (Graham Chapman) lahir di sebuah kandang, beberapa pintu dari kandang tempat Yesus dilahirkan.
(Hal ini pertama-tama membingungkan para kaum majus yang datang untuk
menjenguk Yesus dan harus menghadapi ibunya; Mandy yang kasar). Ia lalu
besar dan menjadi seorang pemuda idealis yang menentang keberadaan Romawi di Yudea. Sementara ia mendengarkan Khotbah di Bukit,
ia jatuh cinta dengan seorang pemberontak muda yang bisa mengajaknya
untuk ikut dan menjadi anggota salah satu dari sekian banyak gerakan
separatis yang saling berkelahi satu sama lain dan menentang para
penjajah Romawi. Salah satu tugas pertamanya ialah untuk menulis grafiti anti-Romawi pada tembok luar istana gubernur Romawi. Ia berhasil dalam hal ini tanpa diduga ketika mencoretkan kalimat Latin
di tembok, ternyata kalimat mengandung kesalahan tatabahasa Latin dan
ditegur oleh seorang serdadu Romawi yang kebetulan lewat. Lalu serdadu
ini menjewer telinga Brian dan memaksanya untuk membetulkan kalimat
Latinnya, mirip seorang guru. Setelah itu Brian diberi 'hukuman' untuk
menuliskan kalimat yang sudah dibetulkan sebanyak seratus kali.
Sayangnya, sebuah serangan gagal di istana yang menghasilkan
serangkaian kejadian naas, dan sebuah khotbah tak berarti yang
dimaksudkan sebagai cara untuk menghindar dari para serdadu Romawi
membuat sekelompok penghuni kota menganggap Brian sebagai seorang mesias.
Meskipun ia berusaha keras untuk: (a) meyakinkan mereka bahwa ia bukan
seorang mesias dan (b) mencoba menggunakan pengaruhnya untuk tidak
mempercayai para figur-figur otoritas, ia ditahan, dihukum mati,
disalibkan, dan ditinggalkan oleh para pengikutnya atau siapapun yang
bisa membantunya
Source : wikipedia
Movie review score
5