Movie review score
5

Brian (Graham Chapman) lahir di sebuah kandang, beberapa pintu dari kandang tempat Yesus dilahirkan. (Hal ini pertama-tama membingungkan para kaum majus yang datang untuk menjenguk Yesus dan harus menghadapi ibunya; Mandy yang kasar). Ia lalu besar dan menjadi seorang pemuda idealis yang menentang keberadaan Romawi di Yudea. Sementara ia mendengarkan Khotbah di Bukit, ia jatuh cinta dengan seorang pemberontak muda yang bisa mengajaknya untuk ikut dan menjadi anggota salah satu dari sekian banyak gerakan separatis yang saling berkelahi satu sama lain dan menentang para penjajah Romawi. Salah satu tugas pertamanya ialah untuk menulis grafiti anti-Romawi pada tembok luar istana gubernur Romawi. Ia berhasil dalam hal ini tanpa diduga ketika mencoretkan kalimat Latin di tembok, ternyata kalimat mengandung kesalahan tatabahasa Latin dan ditegur oleh seorang serdadu Romawi yang kebetulan lewat. Lalu serdadu ini menjewer telinga Brian dan memaksanya untuk membetulkan kalimat Latinnya, mirip seorang guru. Setelah itu Brian diberi 'hukuman' untuk menuliskan kalimat yang sudah dibetulkan sebanyak seratus kali.
Sayangnya, sebuah serangan gagal di istana yang menghasilkan serangkaian kejadian naas, dan sebuah khotbah tak berarti yang dimaksudkan sebagai cara untuk menghindar dari para serdadu Romawi membuat sekelompok penghuni kota menganggap Brian sebagai seorang mesias. Meskipun ia berusaha keras untuk: (a) meyakinkan mereka bahwa ia bukan seorang mesias dan (b) mencoba menggunakan pengaruhnya untuk tidak mempercayai para figur-figur otoritas, ia ditahan, dihukum mati, disalibkan, dan ditinggalkan oleh para pengikutnya atau siapapun yang bisa membantunya

 Source : wikipedia

Leave a Reply